Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) kembali sukses dilaksanakan di tahun keempat pada tanggal 27 Maret 2019. Konferensi yang sudah menjadi agenda rutin dan merupakan agenda besar Prodi Pendidikan matematika UMS tersebut mengusung tema “Meningkatkan Literasi Matematika untuk Menyongsong Revolusi Industri 4.0”. Tema tersebut dipilih sebagai upaya mempersiapkan pelaku dunia pendidikan, khususnya pendidikan matematika memiliki gambaran dan tindakan yang harus dilakukan untuk beradaptasi dengan era Revolusi Industri 4.0.
KNPMP IV yang dilaksanakan di Auditorium Moh. Djamzan ini, terdapat 179 peserta yang terdaftar yang terdiri dari peserta pemakalah dan peserta non-pemakalah. Peserta yang berpartisipasi dalam acara KNPMP IV berasal dari berbagai instansi dan wilayah di Indonesia. Selain itu, terdapat peserta yang telah mengikuti kegiatan ini secara rutin dan menyatakan bahwa “KNPMP UMS telah terkonsep dengan baik, bahkan sekarang (tahun ini) telah berhasil publikasi IOP”. Acara ini dibuka oleh Bapak Sofyan Anif selaku Rektor UMS dan dilanjutkan materi seminar dengan tiga pembicara, yaitu Prof. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc., dan Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily.
Prof. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti merupakan pembicara kunci pada konferensi ini. Beliau menyampaikan materi terkait tantangan Revolusi Industri 4.0 bagi pendidikan Indonesia. Dalam materi yang beliau sampaikan, terdapat dua ancaman dan peluang besar dari Revolusi Industri 4.0. Ancaman tersebut adalah era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1-1,5 miliar pekerjaan secara global sepanjang tahun 2015-2025, karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis, dan prediksi bahwa 65% murid sekolah dasar akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini. Sementara itu, peluang yang dibawa bagi Revolusi Industri 4.0 yaitu era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025 dan terdapat pengurangan emisi karbon sekitar 26 miliar metrik ton dari industri elektronik, logistik, otomotif. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kata kunci utamanya adalah “inovasi”.
Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. yang merupakan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai pembicara utama menyampaikan materi terkait tantangan dan peluang pendidikan matematika di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Bagaimana pendidikan merespon era MEA? Beliau menjelaskan bahwa mengacu pada kemajuan suatu negara ditentukan oleh faktor penguasaan inovasi (45%), penguasaan jaringan (25%), penguasaan teknologi (20%), dan kekayaan sumber daya alam (10%), maka pendidikan harus lebih menekankan pada tiga kemampuan tersebut.
Pembicara utama selanjutnya adalah Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily yang merupakan guru besar Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan materi terkait literasi matematika di era Revolusi Industri 4.0. Tantangan pembelajan ke depan adalah tidak hanya memberikan pengalaman belajar, tetapi juga memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Paradigma lama yang semua orang ketahui adalah, sebagai contoh, Bapak Pendidikan Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara, dan tokoh emansipasi wanita adalah RA Kartini. Perubahan zaman menuntut dunia pendidikan untuk memikirkan bagaimana menciptakan Ki Hajar Dewantara yang baru? Bagaimana menciptakan Kartini 4.0, 5.0, … ? Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah guru sebagai pendidik. Indonesia telah menerapkan standar pendidikan guru yang meliputi pendidikan profesi, guru profesional, kualifikasi pendidikan, kompetensi, sertifikat pendidik, serta hak pemilik sertifikat guna melahirkan guru profesional yang siap menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0.
Rangkaian acara dalam KNPMP IV meliputi seminar dan sesi paralel dimana peserta pemakalah dapat mempresentasikan hasil penelitiannya. Pada KNMP tahun keempat ini, Prodi Pendidikan Matematika berhasil menjalin kerjasama dengan Journal of Physics: Conference Series, sehingga selain publikasi artikel melalui prosiding ber-ISSN dan jurnal nasional JRAMathEdu, artikel terpilih pada konferensi ini akan dipublikasikan oleh IOP Conference Series yang terindex scopus. Dalam kesempatan ini, terdapat 132 pemakalah yang mempresentasikan artikel hasil penelitian, dimana 51 diantaranya merupakan artikel yang diseminarkan dalam bahasa Inggris dan yang terpilih akan dipublikasikan di Journal of Physics: Conference Series.