Micro Teaching
Deskripsi
Pembelajaran Micro adalah metode latihan mengajar yang didesain untuk memilahkan komponen tertentu dari proses pembelajaran sehingga praktikan dapat menguasai setiap komponen tersebut dalam pembelajaran yang disederhanakan. Mata kuliah ini membahas dan mempraktekkan proses pembelajaran di dalam kelas. Jumlah siswa sekitar 10, waktu mengajar sekitar 10-15 menit, bahan pelajaran terbatas dan diutamakan pada ketrampilan mengajar tertentu. Ketrampilan yang dipelajari dapat diulang dengan perbaikan-perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Jadi microteaching merupakan latihan mengajar permulaan bagi calon guru dengan jalan mengisolasikan komponen-komponen keterampilan proses belajar mengajar, sehingga calon guru menguasai setiap komponen ditampilkan satu persatu dalam situasi yang disederhanakan dibawah bimbingan dosen pembimbing. Setelah mahasiswa menguasai keterampilan mengajar secara terisolasi dilanjutkan dengan menguasai keterampilan terpadu meskipun segala sesuatunya masih sama dengan microteaching. Budaya keislaman dibangun dengan rutinitas pada awal perkuliahan yaitu membaca Al-fatihah, surat di juz 30, dan doa Tholabul Ilmi. Sedangkan pada akhir perkuliahan membaca doa Kafarotul Majlis.
Capaian Pembelajaran
1. Memiliki gambaran tentang micro teaching
2. Memiliki ketrampilan terbatas (membuka pelajaran, memiliki ketrampilan verbal dan non verbal, dan memiliki ketrampilan menggunakan media pembelajaran)
3. Memiliki ketrampilan terbatas (memilih metode pembelajaran, memiliki ketrampilan menerangkan, dan memiliki ketrampilan bertanya)
4. Memiliki ketrampilan terbatas (mengadakan assessment, memiliki ketrampilan mengadakan motivasi, dan memiliki ketrampilan menutup pelajaran)
5. Memiliki ketrampilan dasar mengajar terpadu
Materi
Materi perkuliahan ini meliputi: Fungsi dan tujuan micro teaching
1) Stimulus Variation (variasi stimulus)
2) Set Induction (siasat mengawali pembelajaran) Silence and Non Verbal Cues (isyarat/sasmita) Media pembelajaran matematika Model dan metode pembelajaran inovatif
1. Lecturing (berceramah)
2. Ilustrating and Use of Example (pengilustrasian dan penggunaan contoh)
3. Completeness of Comunication(kelengkapan berkomunikasi)
1. Fluency in Asking Question (kefasihan bertanya)
2. Probing Question (pertanyaan melacak)
3. Higher Order Question (pertanyaan tingkat tinggi)
4. Divergent Question (pertanyaan divergen/belum pasti)
Assessment pembelajaran Reinforcement of Student Participation (penguatan pada keterlibatan pelajar dalam pembelajaran) Closure (siasat mengakhiri pembelajaran)
1) Stimulus Variation (variasi stimulus);
2) Set Induction (siasat mengawali pembelajaran);Â
3) Closure (siasat mengakhiri pembelajaran);
4) Silence and Non Verbal Cues (isyarat/sasmita);
5) Reinforcement of Student Participation (penguatan pada keterlibatan pelajar dalam pembelajaran);
6) Fluency in AskingQuestion (kefasihan bertanya);
7) Probing Question (pertanyaan melacak);
8) Higher Order Question (pertanyaan tingkat tinggi);
9) Divergent Question (pertanyaan divergen/belum pasti);
10) Recognizing Attending Behavior (mengenal tingkah laku yang tampak);
11) Ilustrating and Use of Example (pengilustrasian dan penggunaan contoh);
12) Lecturing (berceramah);
13) Planned Repetition (pengulangan yang direncanakan);
14) Completeness of Comunication(kelengkapan berkomunikasi)Â
Penilaian
1. Partisipasi
2. Unjuk Kerja